Dalam aktivitas komunikasi kita
setiap hari tanpa disadari sering kita melakukan kegiatan komunikasi antar
pribadi. Percakapan kita dengan orang tua mengenai mahalnya beaya kuliah;
percakapan kita dengan teman kuliah mengenai sulitnya memahami materi
perkuliahan dan sebagainya merupakan contoh-contoh dari kegiatan komunikasi
antar pribadi yang kita lakukan. Namun, meskipun hampir tiap hari kita
melakukan komunikasi antar pribadi apakah kita tahu bahwa komunikasi antar pribadi
yang kita lakukan berjalan dengan efektif?. Sebagai contoh: Amir mengeluh
kepada teman kuliahnya tentang sulitnya membagi waktu antara kuliah dengan
bekarja, ternyata teman kuliah Amir malah menanggapi dengan menceriterakan
kesuksesan dia di tempat kerja maupun dalam menjalankan proses perkuliahan.
Mendengar tanggapan dari temannya spontan Amir menghentikan ceriteranya dan
segera mengakhiri percakapan dengan temannya tersebut. Contoh di atas
menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi yang Amir lakukan tidak berjalan
secara efektif. Lalu bagaimanakah agar komunikasi antar pribadi yang kita
lakukan dapat berjalan secara efektif
Ada banyak
sifat yang diperlukan untuk mencapai efektivitas komunikasi antar pribadi.
Menurut perspektif humanistik efektifitas komunikasi dapat tercapai bila di
antara orang-orang yang telibat dalam komunikasi antara pribadi memiliki
sifat::
1. keterbukaan, yaitu mau membuka diri pada teman bicara mengenai pikiran dan gagasan kita serta mau menanggapi pendapat orang lain
2. empati, yaitu mau memahami apa yang dirasakan orang lain sehingga seolah-olah kita berada pada posisi orang tersebut
3. perilaku suportif, yaiktu mau menerima masukan dari orang lain dan tidak bertahan pada pendirian
4. perilaku positif, yaitu menilai diri sendiri maupun teman bicara secara positif.
5. kesamaan, yaitu adanya pengalaman yang sama di antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan serta adanya kesamaan kedudukan dalam berkomunikasi artinya tidak ada pendominasian percakapan dalam komunikasi tersebut.
Sedangkan perspektif pragmatis menganggap komunikasi antar pribadi dapat berjalan secara efektif bila orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi memiliki sifat:
1. yakin, yaitu tidak adanya rasa gelisah, malu atau gugup ketika berbicara dengan orang lain
2. kebersamaan, yaitu memperhatikan apa yang dibicarakan teman bicara dan bisa merasakan apa yang ia rasakan
3. manajemen interaksi, yaitu bisa mengontrol dan menjaga interaksi dengan teman bicara agar tercapai kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
4. perilaku ekspresif, yaitu melibatkan diri secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan teman bicara.
5. orientasi pada orang lain, yaitu memperhatikan kepetingan teman bicarta dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Dari dua pandangan di atas dapat disarikan bahwa untuk mecapai efektifitas komunikasi interpersonal adalah adanya sifat keterbukaan dari diri kita sendiri dan kita siap menerima, memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh teman bicara. Bila sifat tersebut telah kita miliki niscaya komunikasi interpersonal yang klita lakukan dapat berjalan secara efektif.
1. keterbukaan, yaitu mau membuka diri pada teman bicara mengenai pikiran dan gagasan kita serta mau menanggapi pendapat orang lain
2. empati, yaitu mau memahami apa yang dirasakan orang lain sehingga seolah-olah kita berada pada posisi orang tersebut
3. perilaku suportif, yaiktu mau menerima masukan dari orang lain dan tidak bertahan pada pendirian
4. perilaku positif, yaitu menilai diri sendiri maupun teman bicara secara positif.
5. kesamaan, yaitu adanya pengalaman yang sama di antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan serta adanya kesamaan kedudukan dalam berkomunikasi artinya tidak ada pendominasian percakapan dalam komunikasi tersebut.
Sedangkan perspektif pragmatis menganggap komunikasi antar pribadi dapat berjalan secara efektif bila orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi memiliki sifat:
1. yakin, yaitu tidak adanya rasa gelisah, malu atau gugup ketika berbicara dengan orang lain
2. kebersamaan, yaitu memperhatikan apa yang dibicarakan teman bicara dan bisa merasakan apa yang ia rasakan
3. manajemen interaksi, yaitu bisa mengontrol dan menjaga interaksi dengan teman bicara agar tercapai kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
4. perilaku ekspresif, yaitu melibatkan diri secara sungguh-sungguh dalam berinteraksi dengan teman bicara.
5. orientasi pada orang lain, yaitu memperhatikan kepetingan teman bicarta dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Dari dua pandangan di atas dapat disarikan bahwa untuk mecapai efektifitas komunikasi interpersonal adalah adanya sifat keterbukaan dari diri kita sendiri dan kita siap menerima, memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh teman bicara. Bila sifat tersebut telah kita miliki niscaya komunikasi interpersonal yang klita lakukan dapat berjalan secara efektif.
0 comments:
Post a Comment