Powered by Blogger.

Tuesday, April 8, 2014

Permasalahan Bahan nonbuku



a. Keanekaragaman bahan
Mengingat keanekaragaman bahan non buku, tentunya kita perlu peraturan yang sesuai pula. Tetapi pada kenyataannya peraturan pengatalogannya kalah cepat. Misalnya, peraturan AACR2 edisi pertama terbit tahun 1967. Pada tahun 1978 terbit edisi kedua, sedangkan terakhir yang merupakan revisi AACR2 terbit tahun 1988. Hal ini tidak sesuai dengan perkembangan aneka ragam bahan yang begitu pesat. 

b. Pengawasan bibliografi masih lemah
Sarana bibliografi di duniai perpustakaan sangat berguna untuk penelusuran dan verifikasi. Sarana ini perlu diawasi oleh suatu badan atau lembaga yang berwenang. Pada kenyataannya, pengawasan sarana ini masih lemah. Kelemahan pengawasan sarana bibliografi ini dikarenakan belum adanya arsip atau koleksi nasional untuk bahan bukan buku. 

c. Masalah sumber informasi (utama)
Karena bahan bukan buku tidak memiliki halaman judul dan peraturan dapat menetapkan sumber lain sebagai sumber informasi utama. Sumber-sumber lain ini kadang-kadang sulit dicatat, kurang lengkap dan dapat berbeda-beda. Sebagai contoh: rekaman video, sumber informasi utama yang digunakan adalah “Title frame”. Judul yang ada pada “Title frame” kadang-kadang berbeda dengan judul pada bahan lampiran. 

d. Tanggung jawab tidak jelas
Karya-karya rekaman suara dan rekaman video banyak sekali melibatkan orang dalam pembuatannya, atau badan yang bertanggung jawab atas isi intelektual/artistiknya, sehingga sulit menentukan siapa yang paling bertanggung jawab. Karena adanya kepengarangan yang tersebar ini akan sulit bagi Anda menentukan tajuk entri utama dan tajuk entri tambahan. 

e. Dokumen terdiri dari berbagai jenis bahan
Kalau kita perhatikan buku-buku pelajaran Bahasa Inggris “TOEFL” misalnya dokumen ini pasti menyertakan pita kaset yang juga merupakan bahan bukan buku. Kadang-kadang tidak jelas mana bahan utama dan bahan pelengkap. Apakah pita kaset sebagai bahan utama dan buku sebagai bahan pelengkap atau malah sebaliknya.

f. Pengatalogan analitik
Bila suatu bahan bukan buku terdiri dari satu set (kumpulan), maka untuk bahan bukan buku sangat sulit, apakah akan dideskripsikan sebagai satu kesatuan atau satu persatu. 

g. Deskripsi harus lengkap atau terinci
Pendeskripsian bahan bukan buku tergantung pada sistem perpustakaan yaitu sistem terbuka atau sistem tertutup. Bila sistem perpustakaannya tertutup tentunya pendeskripsian bahan bukan buku harus terinci, sedangkan bila sistem perpustakaannya terbuka pendeskripsian bahan bukan buku bisa sederhana. 

h. Pendekatan subjek
Masalah dalam pendekatan subjek untuk bahan bukan buku, masih menjadi pertanyaan: apakah pendekatan subjek ini perlu atau tidak? Bila Anda menjawab pendekatan subjek perlu, sistem mana yang akan digunakan? Kemudian apakah satu sistem digunakan untuk semua bahan. 

i. Katalog multimedia atau katalog terpisah
Dalam perpustakaan multimedia, penjajaran kartu katalog mungkin dapat digabung (disatukan) dengan katalog monograf biasa. Apabila digabung atau dijadikan satu sistem, maka pembeda apa yang digunakan. Apakah kode khusus, warna atau GMD.

0 comments:

Post a Comment